Universitas Kehidupan

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.

Ketika usahamu dinilai tidak penting, saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN.

Ketika hatimu terluka sangat dalam, saat itu kamu sedang belajar MENGAMPUNI.

Ketika kamu harus lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.

Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar akan KETANGGUHAN.

Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kamu tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.

Tetap semangat, tetap tersenyum dan terus belajar, karena kamu sedang belajar dan menimba ilmu di Universitas Kehidupan. Tuhan menaruh kamu di tempat itu bukan secara kebetulan, tetapi ada maksud yang Dia inginkan terhadap kita. Kamu ingin dijadikannya sebagai berkat untuk sesamamu.

JANGAN BERKATA "TIDAK" SEBELUM ANDA PERNAH MENCOBANYA

Seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?"

"Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"
"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?" "Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.

"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" "Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.

Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam. "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?" "Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun.
Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya.


Sumber : Cerita Motivasi

Waktu Ayah Yang Sangat Berharga (kisah menarik)


Seperti biasa seorang Ayah, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam sepulang kerja. Tidak seperti biasanya, Aulia, putri tunggalnya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Aulia nampaknya sudah menunggu cukup lama. 

"Kok, belum tidur?" sapa Ayah sambil mencium anaknya.
Biasanya, Aulia memang sudah tertidur ketika Ayahnya pulang dan baru terjaga ketika Ayahnya akan berangkat ke kantor dipagi hari. 

Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Aulia menjawab, "Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?" 

"Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak kok Pah. Pengen tahu aja." 
"Ok. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja, Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?" 

Aulia berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Ayahnya beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Aulia berlari mengikutinya. 

"Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp40.000,- dong!" katanya.
"Wah, pinter kamu. Sudah..sudah, sekarang cuci kaki, lalu bobok," perintah Sang Ayah.
Tetapi Aulia tak beranjak.
Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Aulia kembali bertanya, "Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"
"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah sana besok kan sekolah…." 

"Tapi, Ayah........."bantah Aulia. Kesabaran  sang ayah habis.
"Ayah bilang TIDUR!" bentak Ayah mengejutkan Aulia. 

Aulia kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Ayah nampak menyesali perbuatannya yang agak kasar, Ia pun  menengok Aulia di kamar tidurnya. Dan ternyata Anak kesayangannya itu belum tidur. Aulia didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya .
Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Ayah berkata, "Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Lia. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan.. bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun ayah kasih."

"Ayah, Lia nggak minta uang. Tapi Lia ingin pinjam. Nanti Lia kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini." 

"Iya, iya, tapi.. buat apa?" tanya Ayah lembut. 

"Aku menunggu Ayah dari jam 7. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit….. saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, adanya Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp.40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah," kata Aulia polos.
Ayah terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.

Sejarah IPM

Khittah Perjuangan IPM

Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Alla, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Saya ridha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai nabi dan utusan Allah. Katakanlah inilah khittah perjuanganku. Aku dan pengikutku akan mengajak ke jalan Allah berdasarkan penjelasan (penalaran) yang nyata. Maha Suci Allah dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik (QS. Yusuf 12:108)


Maksud dan Tujuan IPM

Terbentuknya pelajar muslim yang berakhlaq mulia, berilmu dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. (ach*)

Sejarah IPM
1. Fase Pembentukan (tahun 1961 – 1976)
IPM pertama kali lahir dengan nama Ikatan pelajar Muhammadiyah pada masa dimana pertentangan idiologi menjadi gejala yang menonjol dalam kehidupan sosial politik di Indonesia. Hal ini mendorong IPM untuk memiliki karakter sebagai jati diri gerakan dakwah pelajar yang pada akhirnya munculah rumusan tentang Sistem Perkaderan IPM (SPI) dan khittah perjuangan IPM pada Muktamar IPM ke 2 di Palembang tahun 1976.

1. Fase Penataan (tahun 1967 – 1992)
IPM masuk fase penataan ketika bangsa Indonesia bersemangat mencanangkan pembangunan ekonomi. Situasi pada waktu itu menghendaki adanya monoloyalitas tunggal dalam berbangsa dan bernegara dengan salah satu kebijamkannya yaitu pencanangan satu-satunya organisasi pelajar yang boleh eksis di sekolah adalah OSIS, dengan demikian IPM harus dirubah. Akhirnya, PP IPM membuat Surat keputusan no.IV/PP.IPM/1992 dan disahkan oleh PP Muhammadiyah dengan SK. No.53/SK.PP/IV.B/I.b/1992 dan telah diterima dengan suara bulat oleh Muktamirin yang berasal dari 26 utusan wilayah dan 150 utusan daerah. Sejak saat itu IPM berubah nama menjadi IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah), tetapi ternyata perubahan nama ini menimbulkan dampaknya sangat luar biasa karena dengan nama IRM, organisasi ini dapat masuk ke seluruh lapisan masyarakat bukan hanya di kalangan akademisi saja (sekolah). Sehingga muncullah ranting-ranting IRM di desa-desa. IRM menjadi lebih merakyat


1. Fase Pengembangan
Pada fase ini IPM dituntut untuk mampu menyiapkan dasar kokoh, baik secara institusional maupun personal sehingga tercapai komunitas yang kondusif bagi para pelajar dengan memiliki panca kesadaran anggota IPM, yaitu :
• Sadar beragama
• Sadar Berperilaku Pengetahuan
• Sadar Beramal
• Sadar Bermasyarakat dan Bernegara
• Sadar Berorganisasi

1. IRM berubah menjadi IPM kembali
Berdasarkan SK PP IPM dan telah disetujui dan disahkan oleh SK PP Muhammadiyah no 60/KEP/1.0/B/2007 IRM berubah kembali menjadi IPM, dan nama IPM telah ditetapkan kembali resmi setelah dilaksanakannya Muktamar IPM di Surakarta bulan Oktober 2008.


Arti Lambang
Bentuk : Segi lima bersisi runcing di bawah yang merupakan deformasi bentuk pena.
Ukuran : Satu banding dua
Warna : Kuning berarti keagungan, putih berarti suci, merah berarti keberanian, hijau berarti kesuburan dan harapan, hitam berarti keabadian. Matahari dengan sinar warna kuning. Buku berwarna putih terletak di dalam matahari. Tulisan ayat “Nuun, walqolami wamaa yasthuruun” (Nuun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan)
Maksud dari “Demi Pena dan Segala Apa yang Mereka Tuliskan” adalah Organisasi IPM ini merupakan organisasi yang beranggotakan dari kalangan para pelajar dan selayaknya pelajar pasti menggunakan sebuah pena, dan pena tersebut dianggap kinerja atau partisipasi kita dalam IPM, jadi apapun yang kita tuliskan kita juga harus berani mempertanggungjawabkannya sesuai dengan apa yang kita tulis.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons