بسم الله الرحمن الرحيم
Masih hangat diperdebatkan para penggemar sepakbola dunia
hasil pertandingan perempat-final Liga Champions antara Barcelona dan AC
Milan, Selasa (3 April 2012) lalu. Jika di urut ke belakang, ada
beberapa Konspirasi yang di lakukan oleh Fc Barcelona Atas
perintah/order petinggi Freemason Dunia.
Tambahan beberapa
praduga:
Petinggi Freemason
Barcelona Telah Memberikan Kekuasaan kepada UEFA untuk Menentukan siapa
yang akan lolos antara Chelsea vs Barcelona, Petinggi Freemason telah
Menyiapkan 2 Skenario :
SKENARIO PERTAMA
Barcelona memang akan di FINAL seperti yang
telah Mereka Rancang saat babak 16 Besar guna Berlangsungnya FINAL
ideal antara 2 klub Terbaik di Dunia. Apabila Skenario ini yang di
Pakai, Freemason juga SENGAJA akan ''Membantu'' Real Madrid untuk bisa
Lolos ke FINAL setelah Menghadapi Bayern Munchen.
Catatan
: Apabila Petinggi Freemason Dunia ingin Meloloskan Bayern Munchen ke
FINAL maka akan Menghadapi Barcelona.
Leg Pertama
Barcelona akan Menang di Kandang Chelsea atau Sengaja Imbang 0-0 / 1-1/
2-2, lalu kemudian seperti biasa di Camp Nou akan di bantu oleh Seorang
Wasit yang Juga Anggota Freemason.
SKENARIO KEDUA
Melihat sudah banyaknya Masyarakat Dunia
yang Mengetahui Mengenai Rahasia di Balik Rahasia yang Sudah Terjadi,
maka Fc Barcelona akan Sengaja di Buat Kalah Guna Meloloskan CHELSEA ke
FINAL Liga Champions.
Leg Pertama Chelsea akan Menang atas
Barcelona 2-1 / 3-2 / 3-1 / 4-2, lalu kemudian di Camp Nou Barcelona
bermain Aman Agar Chelsea Lolos dengan Aggregat Gol Kandang.
Apabila
Skenario yang di Pakai adalah yang Kedua, maka Bayern Munchen lah yang
Di LOLOSKAN ke FINAL Liga Champions karena Tentu Petinggi Freemason
Barcelona Tidak akan Rela apabila yang di Loloskan adalah Real Madrid,
tetapi apabila Petinggi Freemason Dunia memberikan Real Madrid untuk
Lolos ke FINAL maka petinggi Freemason Barcelona tidak akan bisa
menolaknya.
1. CHELSEA 1-1 BARCELONA, 6 Mei 2009
(laga kedua semi-final)
Rivalitas
Chelsea dan Barcelona sudah dihangatkan dengan perang urat syaraf yang
dilontarkan Jose Mourinho kepada Frank Rijkaard dua musim sebelumnya.
Pada pertandingan ini, Chelsea ditangani Guus Hiddink, sebagai manajer
sementara, dan berhasil melaju ke semi-final dengan menahan imbang
Barcelona tanpa gol pada laga pertama.
Pada menit
kesembilan di Stamford Bridge, Michael Essien membawa Chelsea unggul.
Setelahnya, permainan fisik sekaligus disiplin Chelsea mampu membuat
Barcelona kesulitan mengembangkan permainan. Saat menyerang, setidaknya
ada lima kesempatan yang bisa menghasilkan penalti kepada Chelsea, mulai
dari dua kali kaus Didier Drogba yang ditarik Eric Abidal, Dani Alves
menjatuhkan Florent Malouda di dalam kotak penalti tetapi hanya
diberikan tendangan bebas, serta handball yang dilakukan Gerard Pique
dan Samuel Eto'o. Semuanya diabaikan wasit Tom Henning Ovrebo.
Alves vs Malouda : (0:15) Bola telah melewati Alves, lihat di
mana bola saat itu berada. Anda melihat apa yang Alves lakukan terhadap
Malouda? Dan keputusan wasit: sama sekali tidak penalty.
Drogba
vs Abidal : Drogba mencoba mencari ruang tembak dalam kotak penalti.
Pergerakannya dikawal oleh Eric Abidal dan terlihat jelas Abidal menarik
kaos Drogba hingga kehilangan keseimbangan dan gagal melakukan tembakan
(0:44). Dan keputusan wasit: sama sekali bukan pelanggaran, anda ngrasa
gak sih kalo mimik wajah si wasit Tom Henning Ovrebo (0:29) mulai
terlihat gak meyakinkan.
Drogba vs Yaya Toure: Lagi, dalam kotak
penalty. Drogba yang mendapat umpan lambung berhasi melewati Yaya Toure.
Yaya menarik kaos Drogba dengan tangan kanannya (2:09), dan lengan
kirinya terlihat menjepit tangan kanan Drogba mengganggu lajunya
beberapa saat (1:41). Drogba berusaha menendang, tapi Yaya melakukan
sliding tackle mengenai kaki Drogba terlebih dahulu baru bola (1:55).
Dan ini yang paling aneh.. BAHKAN SEBELUM YAYA TOURE MELAKUKAN TACKLE,
WASIT SUDAH MENGANGKAT TANGAN TERLEBIH DAHULU MENANDAKAN SAMA SEKALI
TIDAK TERJADI PELANGGARAN (2:15)
BARCA PLAYS HANDBALL NOT FOOTBALL :
Anelka berusaha melewati Pique dalam kotak
penalty, dan Pique dengan sengaja menangkisnya dengan tangan kanan
(3:00)
Ballack melancarkan
tendangan volley dan membentur lengan kiri Eto'o. Kejadian yang
lagi-lagi dalam kotak penalty itu terjadi tepat di depan mata wasit
(3:42). Wasit bergegas menjauh tanpa berani berargumen (3:23), dan
tugasnya pun berjalan lancar, membuat Barcelona menang.
Ya,
mungkin saking terbiasanya.. bahkan Lionel Messi pernah mencetak gol
dengan tangan kiri yang hingga kini disejajarkan dengan gol tangan Tuhan
milik Diego Maradona
Akhirnya setelah 3 tahun kejadian itu
berlalu, Wasit Tom Henning Ovrebo mengakui bahwa ia ternyata adalah
seorang anggota freemason.
2. BARCELONA 1-0 INTER, 24 April 2010
(laga kedua semi-final)
Pertandingan
ini paling dikenang karena ulah Sergio Busquets yang tak ubahnya
bertindak seperti seorang aktor. Barcelona menderita kekalahan 3-1 pada
laga pertama di markas Inter sehingga berjuang membalasnya di Camp Nou.
Di pertengahan babak pertama, Busquets terjatuh setelah
diterpa lengan Thiago Motta. Alih-alih kartu kuning, rupanya wasit
Franck De Bleeckere memberikan kartu merah langsung kepada Thiago.
Konspirasi Terungkap ketika Busquets tertangkap kamera tengah mengintip
dari balik tangannya untuk melihat apakah aktingnya berhasil
mempengaruhi keputusan wasit atau tidak.
3. BARCELONA
3-1 ARSENAL, 8 Maret 2011 (laga kedua babak 16 besar)
Barcelona harus membalikkan kekalahan 2-1
yang diderita dari Arsenal pada laga pertama babak 16 besar Liga
Champions musim ini. Mereka mendominasi pertandingan dan unggul 1-0
hingga babak pertama. Keunggulan itu dibuyarkan gol bunuh diri Sergio
Busquets delapan menit setelah babak kedua dimulai. Beberapa menit
setelahnya, di mulailah konspirasi itu oleh sang wasit setelah mendapat
perintah dari Grand Master Freemason untuk kembali mengkartu-kuningkan
Van Persie, perintah itu di sampaikan melalui EAR PHONE yang terpasang
di Telinga Sang Wasit ''Massimo Busacca''
Robin van Persie
pun diberikan kartu kuning kedua karena menendang bola meski wasit sudah
meniup peluit tanda terjadi off-side. Penyerang andalan Arsenal itu
tidak mendengar bunyi peluit sampai setelah menendang, kebenaran pun
datang setelah Hasil test Kebohongan menunjukkan Van Persie memang
benar-benar tidak mendengar peluit itu.
Tanpa sang kapten,
Arsenal menyerah 3-1 setelah Barcelona berhasil menambah dua gol
tambahan dengan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.
4.
REAL MADRID 0-2 BARCELONA, 27 April 2011 (laga pertama semi-final)
Panasnya aura El Clasico juga dirasakan
Liga Champions musim lalu. Kejadian kontroversial terjadi pada laga
pertama ketika Barcelona mengalahkan tuan rumah Real Madrid melalui dua
gol Lionel Messi di pengujung pertandingan. Dua gol itu berhasil dicetak
ketika Madrid bermain dengan sepuluh orang setelah Pepe dikartumerah
wasit Wolfgang Stark karena dinilai melanggar keras Dani Alves.
Usai pertandingan, Jose Mourinho melontarkan kecaman pedas.
"Kalau saya mengatakan kepada UEFA apa yang saya pikirkan dan rasakan,
karier saya akan berakhir saat ini.
Saya hanya ingin
mengajukan satu pertanyaan yang saya harapkan bisa dijawab suatu saat
nanti:
Kenapa? Kenapa Ovrebo? Kenapa Busacca?
Kenapa De Bleeckere? Kenapa Stark? Kenapa?"
Mascherano vs
Adebayor : Adebayor memegang pundak Mascherano, Mascherano berakting
seolah mukanya tertampar oleh tangan Adebayor. Dan dia berhasil mengartu
kuningkan Adebayor.
Arbeloa vs Pedro : Arbeloa diam, Pedro
lari dengan cepat menabrak Arbeloa tapi malah Pedro yang sakit. Seakan
berharap agar mendapat pelanggaran dan Arbeloa terkena kartu.
Busquets
vs Marcelo : Marcelo cuma halangin Busquets, tapi seolah-olah muka
Busquets tertonjok oleh Marcelo
dan ini yang paling parah..
Dani
Alves's Super Diving
Diving
super lebay yang dilakukan Alves dan pemain-pemain yang lain
memanas-manasi wasit untuk mengeluarkan kartu merah, Alves sampai
ditandu ke luar arena pertandingan. Anehnya hanya dirawat satu menit
Alves bergegas memasuki lapangan dan bisa bermain seperti biasa hasil
Medis pun menyatakan bahwa Dani Alves tidak apa-apa.
Tindakan
tersebut sempat disindir oleh defender MU, Rio Ferdinand. Dalam akun
twitternya ia mengatakan, "If you ever see me go off on a stretcher then
run back on to play i give every1 on here a green light to hit me with a
#2footedtackle
" Dikeluarkannya Pepe membuat Madrid
kehilangan keseimbangan dan tertinggal melalui 2 gol Messi. Ya, cantik
memang cantik, sah memang sah, tapi gol itu terlahir dari proses kartu
merah yang di Rancang sedemikian Rupa.
Dalam situs
resminya, UEFA sempat mengetikkan skor 0-4 bagi Barcelona. Tanya kenapa
???
Bahkan Legenda MU, Eric
Cantona pun berkata, "Barcelona seperti dilindungi (wasit) dengan baik.
Gol Higuain sangat bagus dan sah. Sebab, Pique mendorong ronaldo
sehingga menabrak Mascherano. Itu bukan pelanggaran. Saya heran kenapa
Mascherano melakukannya (pura-pura jatuh). Sebab, setahu saya, dia tidak
pernah melakukan hal itu di Inggris ( saat bersama West Ham atau
Liverpool). Sepertinya dia belajar trik tersebut di Barcelona"
5. BARCELONA vs Ac MILAN, semifinal 2006
Berdasarkan replay, gol Sheva harusnya sah
sepenuhnya. Namun Puyol berakting seakan dijatuhkan dan wasit menganggap
ada sebuah pelanggaran. Padahal jarak sheva dengan puyol jauh.
6. BARCELONA 3-1 Ac MILAN, 4 April 2012 (laga kedua
perempat-final)
Konspirasi
terakhir terjadi beberapa waktu yang lalu ketika wasit Bjorn Kuipers
dengan gampangnya memberikan penalti kedua untuk Barcelona setelah
pelanggaran Alessandro Nesta terhadap Sergio Busquets.
Keputusan
dapat diperdebatkan karena tendangan penjuru belum dilakukan. Apalagi
terlihat Carles Puyol berupaya menahan gerakan Nesta sebelum terjadinya
pelanggaran. Penalti berhasil dieksekusi dengan baik oleh Lionel Messi.
Mantan wasit terbaik dunia, Pierluigi Collina pun sepertinya
suda tau siapa dalang di balik ini semua.
Usai pertandingan,
skuat Milan mengeluhkan kepemimpinan wasit, antara lain seperti yang
diutarakan Clarence Seedorf. "Kalau wasit melihat ada pelanggaran
sebelum bola dimainkan, seharusnya dia menghentikan laga, seperti yang
selalu dilakukan semua wasit."
Zlatan Ibrahimovic malah mulai tau akan
adanya konspirasi dalam menentukan pemenang pertandingan, Pertandingan
ini bukan soal pemain di lapangan. Ini memalukan. Saya tak percaya dia
menunjuk penalti ketika bola tidak dimainkan. Sepertinya Uefa ingin dua
tim tertentu di final Liga Champions. Sekarang saya mengerti bagaimana
perasaan Jose Mourinho setiap kali datang ke Camp Nou.
Pierluigi
Collina (lahir di Bologna, Italia, 13 Februari 1960; umur 52 tahun)
adalah seorang penasehat finansial dan secara umum dianggap sebagai
salah satu wasit sepak bola terbaik di dunia Sepanjang Massa sebelum
mengundurkan diri pada bulan Agustus 2005.
Collina memang
menonton langsung di rumah, pertandingan liga champions eropa antara Ac
Milan vs Fc Barcelona yang di langsungkan di Camp Nou. Pada pertandingan
ini pun menjadi bahan Perbincangan semua pecinta sepakbola di seluruh
dunia, Masyarakat Melihat ''ada Sesuatu'' pada pertandingan tersebut.
Seperti yang di kutip oleh reuters, Collina pun Membenarkan
Ada Sesuatu yang Terjadi, sesuatu yang tidak diketahui banyak orang.
Collina, '' Ya, Saya tau dan melihat langsung di rumah
Pertandingan itu (Milan vs Barca), bahkan anak kecil pun dapat menilai
itu ''ada yang Salah''
Saat di singgung mengenai apakah Adanya
Konspirasi Tingkat Tinggi pada pertandingan itu, Collina pun hanya bisa
tersenyum.
'' Saya tau siapa mereka itu (Freemasonry),
karena saya memang pernah di tawari untuk bergabung dengan mereka namun
saya dengan Tegas menolaknya''
-Pireluigi
Collina-
source : http://situslakalakareturn.blogspot.com